From Bandung With Love (Bukan Judul Film)
Menjelang liburan Natal tahun ini, gw manfaatkan untuk
jalan - jalan. Lagi - lagi gw memutuskan untuk menghabiskan waktu di Bandung.
Entah kenapa ngga pernah bisa nolak dan ngga pernah bosen untuk ke sana. Tapi
trip kali ini bener - bener jauh dari rencana yang matang. Bisa dibilang
dadakan banget. Karena sampe H - 10jam rasanya itu masih gambling antara pergi
atau ngga. Rencana awal sebenernya mau ke Green Canyon, tapi berhubung cuaca
yang tak menentu jadi kita urungkan niat kesana. Terus ada ajakan menarik dari
Rangga temen gw yang tinggal di Bandung. Dia bilang ada acara Cikapundung River
Cinema, jadi semacam festival film indie yang diadakan di pinggir sungai
Cikapundung - Bandung. Seperti nonton layar tancep di pinggiran sungai,
romantis abiisstt.. :3
Gamblingnya adalah kita bingung untuk kesana naik apa.
Sempet berencana untuk touring pake motor, tapi berhubung ngga tau jalan dan
cuacanya lebih sering hujan dibanding cerah, akhirnya kita memutuskan untuk
naik mobil. Gw, Icha dan Kibo memulai perjalanan ke kota Bandung dengan kata
kunci 'nekat dan berani'!! Ngga tau jalan Bandung tapi nekat ke Bandung. Belum
booking hotel tapi udah berani jalan ke Bandung. Dengan ilmu 'sotoy' akhirnya kita sampai Bandung,
alhamdulillah dengan selamat. Atas panduan Rangga dan Rully salah seorang
temen gw yang tinggal di Bandung juga, sampailah kita memasuki kota Bandung.
Lunch di Warung Om Duleh |
Ketika sampai di Bandung, langsung ke arah Dago (deket
Unpad) untuk ketemu Rangga dan lunch di salah 1 rumah makan bernama 'Warung Om
Duleh'. Harganya lumayan murah dengan penyajian makanan ala rumah makan
'Ampera'. Setelah makan, kita berpisah sama Rangga dan mulai
ngebolang nyari penginapan (rencananya). Tapi yang ada kita malah kesasar sana
- sini. Ditemani dengan hujan deras, kita kebingungan nyari jalan. Agak kecewa
juga sama Rangga, dia membiarkan kita tak tentu arah padahal dia yang ngajak ke Bandung.
Untung ada superhero bernama Rully yang siaga menerobos hujan demi
menyelamatkan kita. Akhirnya dia menemukan kita yang terdampar di Circle K -
Jl. Jend. Sudirman. Setelah menitipkan motor di situ, mulailah perjalanan kita
mencari penginapan, dimulai dari hotel Negla Sari di daerah Banceuy, hotel Puri
Gardenia di daerah Dago, hotel Nirmala deket Ardan dan masih banyak hotel yang
kita datengin tapi full book, sekalinya ada yang kosong harganya lumayan mahal.
Setelah berjam-jam keliling kota Bandung dan belum
menemukan hotel kita memutuskan untuk makan dulu disebuah warung makan Padang
dengan menu Soto Padang. Baru pertama kalinya gw makan Soto Padang, ternyata
enak!
Sambil makan kita memutar otak untuk mendapatkan tempat
berlindung dari panas hujan dan rasa kantuk. Akhirnya Icha menelepon
keluarganya dan untungnya ada saudaranya Icha yang tinggal di Bandung sekaligus
ada rumah yang kosong yang bisa kita singgahi. Alhamdulilah kita selamat :')
Bonusnya lagi, sodaranya Icha ini ada yang.. Subhanallah tampannya tak terkira
dan baik banget *versi agak lebay* hahaha
Ngopi cantik di Angkringan Dago |
Sebelum memutuskan untuk ke rumah sodaranya Icha yang ada
di daerah Sariwangi - Sukajadi, kita ke Cikapundung River Cinema tapi sayangnya
ketika sampe venue hujan masih mengguyur. Kita mengurungkan niat untuk masuk ke
tempat acara. Akhirnya kita memilih tempat untuk menghangatkan badan, mampirlah
kita ke rumah makan 'Angkringan Dago' di daerah Dago. Suasananya temaram diiringi
musik live dari sebuah band, gw memesan Bir Pletok Lychee (ini minuman jahe rasa Lychee), ada juga yang pesan
kopi jahe dan kopi aroma. Setelah badan sudah mulai menghangat, kita pulang
menuju rumah sodaranya Icha sekitar jam 11 malam. Entah kenapa jam segitu, masih
ramai nian kota Bandung tea. Disitulah pertama kalinya gw melihat sesosok
malaikat tampan yang datang dari Bandung bernama Mas Bambang dan gw panggil dengan nama kesayangan Mas Bembie. Hihihi
Bersama Rully foto band di Tangkuban Parahu :)) |
Well, ketika pagi menjelang, mulailah kita bergegas untuk
pergi menjelajah Bandung. Yeayy!! Sebelum pergi kita sarapan 'kupat tahu' yang
dibelikan Mas Bambang. Enaklah pastinya :)) Kali ini kita pergi ke Tangkuban
Parahu. Ini pertama kalinya gw dateng ke sini. Pastinya tempat ini indah
banget, ngga ada yang meragukan. Diiringi hujan gerimis - deras - reda dan juga
macet ke arah sana akhirnya sampai juga di Tangkuban Parahu. Dengan tiket masuk
13ribu rupiah per orang dan 10ribu rupiah untuk mobil kita bisa mendapatkan
pemandangan yang menyejukan mata. Hamparan gunung dan kawah belerang yang masih
aktif memanjakan mata kita. Sambil menunggu hujan reda, kita seruput minuman
hangat sekaligus makan gorengan yang
bisa kita beli di warung - warung yang banyak dibuka sekitar area kawah.
kawah Tangkuban Parahu |
Setelah hujan reda dan langit agak cerah, kita mulai
bergegas untuk melihat pemandangan kawah lebih dekat lagi dan mencari spot foto
yang paling oke. Dari segala arah semua pemandangan bisa kita nikmatin. Suasana
Tangkuban Parahu kali ini cukup ramai, karena sudah memasuki masa liburan
panjang sekaligus liburan anak sekolah. Menaiki dan menuruni bukit berbatu di
pinggiran kawah dengan suhu yang dingin berasa di Eropa (kayak udah pernah ke
Eropa aja cyiinn..haha).
Setelah menanjak ke bukit sebelah, ternyata hujan mulai
turun lagi. Langsung kita mencari tempat berteduh, yang untungnya masih banyak warung
- warung penjual makanan di sana. Sambil makan bakso dan mie rebus kita
menunggu hujan reda.
Setelah hujan reda kita kembali ke arah parkir
mobil melewati area perbelanjaan, yang mana barang - barangnya cukup bikin
ngiler mata. Lagi - lagi hujan turun akhirnya kita berteduh lagi di mesjid, FYI
yaa air di sana dingin banget! Kayak air es, bayangkan tangan gw aja sampe
hampir mati rasa karena dinginnya air menusuk - nusuk. :]
Jam sudah menunjukkan pukul 4 sore, kita memutuskan untuk
kembali ke Bandung kota. Kita sempatkan untuk mampir makan malam di 'WaLe
(Warung Lela)' di daerah Dago Pakar. Sebuah kafe dengan latar pemandangan
langit dan kota Bandung, sayangnya kala itu langit masih kelabu dan hujan masih
menetesi bumi jadi kurang cerah terlihat. Menu yang istimewa di sana adalah mie
ayam dan mie yamin yang lumayan bisa mengisi perut kita.
Setelah perut terisi, mulai bingung mau kemana, karena
kondisinya hujan tapi jam masih menunjukkan pukul 8 malam. Akhirnya kita muter
- muter di sekitar Dago dan memutuskan untuk makan 'Surabi Enhai' di Jalan
Setiabudi. Tapi sebelumnya jemput Mas Bambang dulu karena dia mau gabung juga.
Suasana jadi semakin hangat sekaligus dingin pemirsa, hihihi Orangnya baik,
murah senyum dan manis.. ;)
Bersama Mas Bambang di Surabi Enhai :) |
di Surabi Imut - Enhai |
Ternyata waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam,
ngga kerasa yaa.. Malam terakhir liburan di Bandung kali ini, mengisahkan
banyak cerita. Kita berpisah dengan Rully sang driver handal dan bisa
diandalkan, Icha melambaikan tangan salam perpisahan dengannya, hihi Kita
bergegas tidur, karena besok pagi kita back to Jakarta! Wohooo..time its so
fast moving, right.. :")
see you soon Mas Bembie =P |
"Kebahagiaan itu kadang datang bersamaan dengan kesedihan. Dan harapan kadang muncul di tengah kekecewan." :')
Comments
Post a Comment