Jazz di Kaki Gunung Bromo
Tahez Komez Project |
Tapi kali ini saya punya cerita lain untuk dibagikan tentang keindahan
Gunung Bromo. Pernah dengar acara Jazz Gunung? Mungkin banyak yang belum
tahu tentang event musik yang satu itu. Bukan karena musik jazz hanya dinikmati
oleh kalangan terbatas, saya katakan sekali lagi bukan! Musik jazz itu musik
untuk semua kalangan dan menurut saya semua jenis musik itu seharusnya
juga tidak mengkotak-kotakan orang. Musik itu untuk di dengar dan dinikmati. Bukan
untuk dimengerti.. karena saya sendiri penikmat musik bukan pengerti musik.
Memangnya selama ini ada istilah pengerti musik? Hehe
Jadi menurut saya salah kalau ada orang yang nanya ke orang lain yang suka
denger musik jazz, rock atau apapun, "lo emang ngerti musiknya?" Hah!
Heloooww..musik itu untuk dinikmati bukan untuk dimengerti.
Balik lagi ke Jazz Gunung, acara musik bertaraf internasional ini sudah
berlangsung selama 5 tahun. Mungkin karena baru 5 kali berlangsung masih banyak
yang belum tahu tentang event musik ini. Pada tahun 2013 kemarin, Jazz Gunung mengusung tema
"indahnya jazz, merdunya gunung" sangat menggambarkan sekali suasana
yang terkandung di dalamnya. Menikmati alunan syahdu musik jazz sangatlah
menentramkan hati, ditambah dengan suasana dingin berlatar pemandangan gunung
menambah nikmatnya mendengarkan alunan lembut musik dari para pengisi acara.
Ring of Fire Project feat. Djaduk Ferianto, Idang Rasjidi dan Jen Shyu |
Tidak hanya musisi jazz kenamaan yang tampil di acara ini, tapi banyak
komunitas musik etnik yang menambah semaraknya acara dengan musik khas mereka. Penampilan pertama diisi oleh Tahez Komez Project, pemuda - pemudi asal Malang
ini cukup ciamik membuka Jazz Gunung dihari kedua itu. Kita bisa ikut bergoyang
mengikuti iramanya yang indah. Penampilan kedua diisi oleh Kelompok
Musik Etnik Kramat Madura, iramanya yang energik membuat kita
bersemangat. Dan yang
paling membuat saya jatuh cinta adalah KulKul Band yang berasal dari Bali,
membawakan alunan lagu modern yang diiringi alat musik tradisional khas Bali. Membuat tubuh berirama dengan beat - beat yang mereka mainkan.
Penampilan selanjutnya yang tak kalah seru adalah penampilan dari Ring of Fire Project feat. Djaduk Ferianto, Idang Rasjidi dan Jen
Shyu ini membuat mata tidak akan pernah mengantuk karena selain
menampilkan musik yang super keren, mas Djaduk juga menyuguhkan banyolan -
banyolan cerdasnya. Jen Shyu adalah penyanyi kelas international, wanita berdarah campuran Taiwan dan Timor Leste ini membawakan puisi dengan bahasa yang berbeda - beda. Singkat cerita, ia melakukan perjalanan melintasi Kuba, Brazil, Taiwan, Cina, Timor Leste dan Indonesia, hingga mendapatkan puisi - puisi dari seniman lokal dan menggubahnya jadi musikalisasi puisi yang indah dengan instrument - instrument musik yang unik.
Salah seorang penyanyi Indonesia yang cukup ditunggu adalah, Rieka Roslan. Walaupun sedang terkena flu, ia tetap bersemangat menghibur para penonton ditengah dinginnya udara di kaki Gunung Bromo malam itu. Lagu - lagu yang cukup melekat dengannya dibawakan dengan sangat indah, seperti 'Hanya Karena Cinta', 'Dahulu' dan 'Khayalan' lagu yang dibawakan bersama grup band The Groove pada masanya. Semua ikut bernyanyi dan bergoyang bersama. Semua ikut tersenyum dan tertawa melupakan penat yang ada. Suasana di kaki Gunung Bromo malam itu sungguh syahdu.
Penampilan terakhir adalah dari Barry Likumahuwa Project, siapa yang tidak kenal dengan nama itu, salah satu musisi jazz Indonesia, keponakan dari Utha Likumahuwa dan anak dari Benny Likumahuwa yang karir bermusiknya sudah tidak diragukan lagi. Barry Likumahuwa Project sendiri pun sudah memiliki tempat khusus dihati penggemarnya. Band jazz yang satu ini juga merupakan salah satu idola saya. Benny Likumahuwa sang ayah pun, ikut memberikan warna pada malam itu. Penampilan mereka yang atraktif tetap membuat ribuan pasang mata tetap terjaga. Walaupun udara semakin dingin, lagu - lagu mereka seperti 'Saat Kau Miliku', 'Mati Saja', 'Unity' dan lainnya membuat tubuh ini ingin terus bergerak mengikuti alunan lagu.
Malam indah yang bertabur bintang dan cahaya bulan di langit malam itu, kian lengkap menambah keindangan kaki Gunung Bromo dengan adanya acara Jazz Gunung tersebut. I Love Indonesia ever! :)
Tulisan ini dibuat untuk lomba penulisan #ubeknegeri #copadeflores
Mohon bantuannya untuk like yaaa disini!
:)
Kelompok Musik Etnik Kramat Madura |
Rieka Roslan & Band |
Salah seorang penyanyi Indonesia yang cukup ditunggu adalah, Rieka Roslan. Walaupun sedang terkena flu, ia tetap bersemangat menghibur para penonton ditengah dinginnya udara di kaki Gunung Bromo malam itu. Lagu - lagu yang cukup melekat dengannya dibawakan dengan sangat indah, seperti 'Hanya Karena Cinta', 'Dahulu' dan 'Khayalan' lagu yang dibawakan bersama grup band The Groove pada masanya. Semua ikut bernyanyi dan bergoyang bersama. Semua ikut tersenyum dan tertawa melupakan penat yang ada. Suasana di kaki Gunung Bromo malam itu sungguh syahdu.
Barry & Beny Likumahuwa |
Malam indah yang bertabur bintang dan cahaya bulan di langit malam itu, kian lengkap menambah keindangan kaki Gunung Bromo dengan adanya acara Jazz Gunung tersebut. I Love Indonesia ever! :)
Tulisan ini dibuat untuk lomba penulisan #ubeknegeri #copadeflores
Mohon bantuannya untuk like yaaa disini!
:)
mantapp
ReplyDeletepaket pascabayar terbaru simpati halo kick