#TRIPING KE BELITUNG - Day 3

Yeay! Ini part terakhir dari rangkaian #TRIPING KE BELITUNG, jadi selamat membaca yaaaa~

Di hari ke - 3 ini, kita mengunjungi Belitung Timur. Ada apa aja siihh di sanaaa??
Kuy diintip, dibaca terus disinggahi~

Destinasi pertama, kita menuju ke Danau Kaolin!
Setelah sarapan pagi yang enak banget di Hotel Grand Hatika, kita langsung check out dari hotel sekalian. Karena perjalanan menuju Belitung Timur lumayan jauh, sekitar 1,5 jam tanpa macet! Jadi setelah dari Belitung Timur, kita langsung bisa menuju bandara untuk balik ke Jakarta.

Tujuan yang kita datangi pertama adalah Danau Kaolin, karena lokasinya tidak terlalu jauh dari pusat kota. FYI, untuk ke sana kayaknya harus pake kaca mata hitam deh, apalagi kalau ke sananya siang hari. Selain panas dari matahari, silau juga lihat kilauan dari danau yang memantulkan cahaya matahari. Cuma sekitar 15 menit kita numpang foto di Danau Kaolin, karena sekarang udah ngga boleh untuk turun ke kawah. Dan kalaupun boleh turun gw mikir - mikir lagi siihh, asliii panasnya kemarin lagi ngga santai banget sob!


Lanjutlah kita ke Belitung Timur, perjalanan yang lumayan panjang, bikin gw akhirnya terkantuk - kantuk di kursi belakang mobil. Ngga terasa 1,5 jam berlalu, dengan gw yang melek terus ketiduran lagi, terus melek lagi, sampai juga akhirnya di SD Laskar Pelangi alias SD Muhammadiyah Gantong.

Kita datang ke lokasi replika SD Muhammadiyah Gantong yang sudah diresmikan oleh pemerintah daerah setempat. Jadi, konon katanya untuk SD aslinya yang dulu juga dijadikan lokasi syuting film Laskar Pelangi, saat ini sudah tidak ada, dan lokasi tersebut katanya malah dijadikan tempat prostitusi. Sangat disayangkan sekali yaaa, padahal kalo replika sekolahnya benar - benar ada di lokasi yang sama, mungkin akan lebih ada 'jiwa'nya dari cerita yang dituliskan Andrea Hirata di dalam buku serta film Laskar Pelangi.

Di lokasi tersebut, tak hanya ada replika sekolah Laskar Pelangi, ada juga museum seni, tapi sayang saat kita ke sana, museumnya tutup. Setelah asyik berfoto ria, mulai dari gaya manis di depan gapura, di dalam kelas, di bawah tulisan SD Muhammadiyah Gantong sampe akhirnya kita foto loncat yang hasilnya entahlah *dan lagi - lagi ini adalah ide cemerlang dari Daniel ((((Mananta)))) driver terchynta kitaaa* *terus kenapa kita ngikutin aja lagi yaaa, ngga belajar dari pengalaman emang si Aming ama Resty* *owe sampe jatoh - jatoh loncat di sana, hasilnya yha begitulah sodara - sodaraaa*

cantik
chantique!
syantiikk
bhaique!
Lanjut lagi, setelah dari SD Laskar Pelangi, kita menyeberang ke lokasi wisata selanjutnya, Dermaga Kirana atau Rumah Keong. Jadi di dermaga itu ada semacam rumah atau saung yang berbentuk seperti keong. Fungsinya apa, aku pun tak tahu, pak driver juga ngga menjelaskan lebih lanjut. Dia bilang yaa dibuat aja untuk lokasi wisata. Bhaique!

Yawdaahh yaa liat - liat foto kita ajaahhh...


Setelah dari Rumah Keong, kita menuju ke Museum Kata Andrea Hirata, untuk masuk ke dalam museum itu dikenakan tarif 50ribu rupiah. Untuk yang suka seni, wajib sih masuk ke sana. Kalo kita kan sukanya seni bela diri (((nge-bela diri sendiri))) 😌😌 jadi yaaa, kita cuma numpang foto - foto di luarnya ajaaa, bagus, rumahnya warna - warni. Cucok! Instagramable banget lahh kalo kata anak jaman saiki.

Karena cuma numpang foto, jadi yaa ngga lama - lama juga, karena kalo lama - lama takut disuruh mampir ke dalem rumah terus diseduhin kopi, ntar betah yee nggaaa...


Kita langsung lanjut ke tempat berikutnya, yairu Kampung Ahok. Walaupun gw bukan Ahokers dan bukan haters-nya juga, yaa mampir aja gw maahhh.. Mumpung lagi di sana mahh datengin sekalian yaa kan, daripada penasaran. *Karena ada temen gw, yang saking anti Ahoknya, doi sampe ngga mau tuh main ke sana. Lahh.. ngape jadi ngomongin bumbu - bumbu politik sob?!

Jadi di Kampung Ahok itu ada rumah aslinya Ahok, katanya sih orang tuanya masih tinggal di sana. Terus kenapa sampe dibuat Kampung Ahok, karena menurut masyarakat Belitung, Ahok cukup berjasa, yaa walaupun begitu ngga terlepas masih tetep aja ada haters-nya kok di sana. Nobody's perfect gaesss~


Di seberang rumah panggung Kampung Ahok, ada galeri kesenian Daun Simpor. Jadi Daun Simpor itu merupakan tumbuhan (dedaunan) yang dijadikan corak untuk kain seperti batik dari Jawa. Kita bisa melihat proses pengerjaannya, bisa beli produknya juga. Kalo untuk mencoba bikin coraknya kayak membatik gitu gw ngga tau bisa apa ngga, karena ngga nanya juga sih.. huehehee


Lanjut lagi gaannn~
Kita lanjut ke tempat wisata di Belitung Timur yang terakhir, yaitu DisBudPar Belitung Timur. Sebenarnya, tempat wisata di Belitung Timur masih banyaaakkk bangeeett, tapi berhubung waktunya mepet, yaa kita ngga bisa mampir ke banyak tempat. Padahal masih ada pantai - pantai cantik, ada air terjun dan bisa arung jeram juga, eeuhh endeeuss kayaknya kalo sempet ke sana. Tapi ngga apa - apalah, mungkin di lain kesempatan.

Di DisBudPar Belitung Timur ini kita diberi penjelasan tentang hasil alam Belitung, yaitu Timah, Lada dan Kopi. Untuk lebih jelasnya, silahkan tonton video di bawah yaaaa...
Owe capcay ngetik-nya coooyyy 😂😂

Buaya bernama BonBon
Tarsius bernama MonMon

Yaudah pokoknya setelah dari DisBudPar Belitung Timur, kita langsung balik menuju ke bandara. Dan sempat mampir juga ke rumah makan Hanggar 21. Mie Belitung-nya juara di sana! Manteebbb!

Nonton yaaa, jangan sampe ngga ditonton :p


sampai jumpa di petualangan kita berikutnya, sobat - sobatquuhh~

Comments

favorite reader!

Rincian Biaya Backpacker (Jakarta - Medan - Aceh - Sabang)

Jakarta - Malang - Probolinggo - Bromo

Rincian Biaya Trip To Maluku

Pulau Tegal - Pasir Timbul, Lampung

Jakarta - Medan - Aceh - Sabang