EXPLORE RAMMANG - RAMMANG (TRIPING KE MAKASSAR PART 3)

Emang yaa si Aming.. kebiasaan paling males kalo udah buat part terakhir dari sebuah perjalanan.
Rasanya yaaaa.. kayak ngga siap aja untuk mengakhiri cerita perjalanan itu *sepik* (padahal emang susah aja ngumpulin mood buat nulisnya) 😂😂

Udah lanjut aja yaaaa...
Part 3 dari Triping Ke Tanjung Bira kali ini, kita akan mengeksplore Rammang - Rammang yang ada di Maros.

Apa beebbb.. remang - remang?!

Bukan beebb.. Rammang - Rammang, mungkin kalo malem tempatnya memang agak remang - remang, karena tempat ini terdiri dari tebing karst, atau tebing batu, ada hamparan sawah juga dan untuk menuju ke Kampung Berua, kita harus menyusuri sungai dengan kapal kayu yang kanan kiri sungainya terdapat tanaman bakau.

Karst adalah sebuah bentuk permukaan bumi yang pada umumnya dicirikan dengan adanya depresi tertutup (closed depression), drainase permukaan, dan gua. Daerah ini dibentuk terutama oleh pelarutan batuan, kebanyakan batu gamping. [Wikipedia]



Seru banget saat menyusuri sungai dengan kapal kayu, gw jadi keinget waktu menyusuri sungai hitam di Tanjung Puting. Pemandangannya ajaib banget, berasa lagi kayak ke Jurassic World. Lihat tebing - tebing yang penuh pepohonan dan tebingnya pun tidak rata bentuknya, ada yang besar, ada yang kecil, ada pula yang menjulang sangat tinggi. Ditambah terik matahari yang bersinar saat itu, ada baiknya kita memakai topi dan juga sun glassess agar tidak terlalu tersengat matahari.

Ketika sampai di Kampung Berua, kita akan dapat melihat lebih jelas tebing - tebing yang menjulang, selain itu kita akan melihat hamparan petak - petak sawah. Ada yang diperuntukan menanam tumbuhan ada pula yang diperuntukan untuk tambak udang dan ikan. Di Kampung Berua pun terdapat beberapa situs yang bisa dikunjungi, diantaranya Goa Berlian, Situs Kingkong Stone, Goa Kelelawar dan masih banyak lagi. Masuk ke kampung Berua ini, cukup membayar retribusi ngga lebih dari 20ribu, kalo ngga salah yaaa..agak - agak lupa juga gw, hahaha Tapi yang pasti ngga mahal. Naik kapalnya pun juga standar lahh, kita naik kapal yang khusus 4 orang, seharga 200ribu, jadi masing - masing orang cukup membayar 50ribu, sudah diantar pergi & pulang, dengan disuguhkan pemandangan indah yang luar biasa.

Saat sampai di Kampung Berua, kita mulai menyusuri pematang sawah dengan dikelilingi pemandangan tebing - tebing karst yang kece badai buat backgroud foto. Instagramable lahh yaa pokoknya. 




Gw sama Wince, melanjutkan mencari Goa Berlian, sedangkan Nita, Aldi dan Gendis memilih untuk stay di gubuk pinggir pematang sawah. Karena panas terik matahari yang kurang bersahabat siang itu, ditambah agak jauh juga ternyata menuju ke Goa Berlian. Di tengah - tengah kehausan, akhirnya beli minum dulu di warung (ternyata ada warung juga di sini, jadi amanlah yaa.. ngga dehidrasi menyusuri Kampung Berua ini), harganya pun termasuk murah di tempat wisata yang cukup jauh dari minimart ini, sebotol 5ribu rupiah, standar harga di pasaran.

Setelah bertanya pada beberapa penduduk sekitar tentang keberadaan Goa Berlian, akhirnya kita sampai lah pada tujuan kita. Untuk masuk ke Goa Berlian, kita cukup membayar 5ribu rupiah, itu pun untuk jasa pemandu di dalam goa. Setelah sampai di area goa, kita mulai memasuki goa sempit yang vertikal dengan cara menaiki tangga kayu dan berpegangan pada tali tambang yang. Sekeliling goa sangat gelap, hanya ada pemandu di dalam goa sambil memegang senter. *Dalam hati gw, nih pemandu sakti juga berani banget sendirian di dalam goa, yaa walaupun dia di situ kalo lagi ada tamu doang, gw aja ngeri - ngeri sedap masuknya, dia ngga takut ketemu jurig apa yaaa* 😂😂


Setelah di dalam goa, kita bisa melihat dinding goa yang penuh dengan berlian (ngga tau ini berlian beneran yang buat di perhiasan atau hanya stalaktit & stalakmit yang yang berkilauan karena mayoritas tempat tersebut adalah tebing batu gamping atau batu kapur). Yang unik lainnya adalah adanya batu yang menyerupai bentuk ibu yang sedang menggendong anak.

patung ibu & anak - abaikan muka owe yang udah ngga karuan lagi wkwk
jadi ini patung yang menyerupai ibu & anak posisinya ada di atas, jadi harus dibalik dulu liatnya
patung kepala gajah

Setelah melihat dalam goa, kami keluar goa dan melihat bentuk - bentuk batu yang unik lainnya, ada batu yang menyerupai kepala gajah. Tak terlalu lama gw sama Wince berada di area Goa Berlian, karena harus mengejar ke destinasi selanjutnya, yaitu Taman Nasional Bantimurung atau yang lebih terkenal dengan penangkaran kupu - kupu. Selain penangkaran kupu - kupu, ada juga air terjun yang ternyata di hari biasa pun sangat ramai pengunjungnya.

Memasuki Taman Nasional Bantimurung ini kita dikenakan biaya 25ribu rupiah. Di depan gerbang ada beberapa guide yang siap memandu kita dengan tambahan biaya. Karena Taman Nasional ini cukup luas dan ada beberapa area sejarah yang bisa kita masuki. Namun sayangnya, kami harus terburu - buru untuk mengejar flight. Sehingga ke penangkaran kupu - kupu pun tidak sempat kita datangi. Kita hanya melihat air terjun yang cukup indah dan memang banyak kupu - kupu yang berseliweran di sana - sini.

Akhir kata, setelah belanja sebentar lihat souvenir kupu - kupu, kami langsung ke bandara. Dan ternyata penerbangan ditunda, yang tadinya sekitar jam 5 sore, baru boarding jam 8 malam. Bhaique!



Terima kasih sudah mengikuti perjalanan kami kali ini ke Sulawesi Selatan. Sampai jumpa di belahan bumi bagian timur, tenggara, selatan, barat daya, barat, barat laut, utara, timur laut~~~

ada goa juga di Taman Nasional Bantimurung
air tejun di Taman Nasional Bantimurung
ada kolam pemandian dari air gunung, yang bikin pengen berendem
ikon tempatnya






see you on the next journey! 💋💋


Comments

favorite reader!

Rincian Biaya Backpacker (Jakarta - Medan - Aceh - Sabang)

Jakarta - Malang - Probolinggo - Bromo

Rincian Biaya Trip To Maluku

Pulau Tegal - Pasir Timbul, Lampung

Jakarta - Medan - Aceh - Sabang