HOTEL BLADOK JOGJAKARTA - Hotel Yang Membuat Tercengang!

Beberapa waktu yang lalu, gw sempat staycation di Jogja. Berangkat Sabtu siang, pulang Senin sore. Yaahh lumayan bisa melepas penat sebentar dari hiruk pikuknya pekerjaan. Gw pun sebelum sampai di Jogja sudah mencari beberapa hotel yang kira - kira sesuai sama kriteria gw dan 2 teman gw yang lain yang sama - sama ikutan staycation di Jogja.



Ada beberapa pilihan hotel yang gw cari di aplikasi perjalanan, sampai akhirnya kami bertiga memutuskan Hotel Bladok Jogjakarta, yang lokasinya cukup strategis di dekat Malioboro. Harga pun termasuk murah dibanding hotel pilihan kami yang lainnya. Karena selain murah dan dekat dengan Malioboro, hotel tersebut memilik kolam renang. Kami pikir lumayan bisa sekalian relaksasi sambil berenang.

Hanya Rp 223.250  per malam. Okelah yaa buat budget backpacker, harga segitu dibagi 3. Kami langsung pesan untuk 2 malam, karena harga yang oke dan fasilitas yang terlihat oke juga dari foto - fotonya.



Ketika sampai di hotel tersebut sekitar jam 8 malam, kami langsung ke meja resepsionis. Rata - rata resepsionisnya sudah berumur paruh baya, bapak - bapak dan ibu - ibu. Kami pikir hampir semua orang Jogja, terkenal dengan keramahannya, tapi tidak dengan resepsionis di hotel ini. Bukan senyuman yang kami dapatkan, tapi wajah yang terlihat tidak senang. Memang mungkin kesalahan kami tidak mengecek lebih detail apa yang tertera pada voucher hotel setelah memesan kamar tersebut di aplikasi.

Tapi ketika sampai, sang resepsionis, lalu menegur kami, dikarenakan seharusnya tidak boleh 3 orang dalam kamar tersebut, jadi harus ada biaya tambahan dan biaya tambahan tersebut bukan untuk extra bed, tapi biaya makan, sebesar 100ribu rupiah per malam. Bhaique!

Karena sudah malam, kami segera membayar untuk tambahan tersebut. Sang resepsionis pun berkata kembali "Ini economy room yaa." Gw sendiri yang memesan kamar, tidak terlalu mengingat tipe kamarnya memang, hanya mengingat jenis kasurnya yang King size. Gw pun menekankan kembali, "Iya, tapi kasurnya King size kan? Bisa untuk bertiga kan?" Sang resepsionis pun hanya mengangguk. Bhaique!


Ketika diantarkan ke kamar, kami tercengang, kamarnya amat sangat minimalis, kasur sederhana dengan kondisi untuk tidur berdua pun, bisa dibilang rebutan lapak, gimana kami yang tidur bertiga. Ukuran kamarnya pun cukup sempit, memang tidak pakai AC dan ada tv kecil di atas lemari. Kamar mandi pun ala kadarnya. Bhaiquelaaaahh!

Dengan kondisi yang kurang nyaman, akhirnya malam itu kami mencoba mencari hotel di sekitar tempat kami menginap untuk di malam berikutnya. Beberapa hotel membolehkan loh, kamar diisi dengan 3 orang tanpa ada tambahan biaya. Kalau tambahan extra meal wajar, tapi tidak seharga 100ribu juga.

Keesokan paginya yang lebih membuat kami tercengang. Pilihan sarapan hanya tersedia nasi goreng dan soto ayam. Okee ngga masalah.. Kami pilih nasi goreng, dengan rasa sabar yang cukup lumayan, karena sama sekali ngga ditawarin sama pegawainya, kami panggil pun seolah diacuhkan, hingga akhirnya dilayani dan datanglah si nasi goreng seharga Rp 100.000 rupiah itu. Hanya setangkup kecil nasi goreng dengan suwiran ayam dan suwiran telor dadar. BHAIQUE!

nasi goreng Rp 100.000 . EMEJIINGG!

Langsung secepatnya selesaikan sarapan dan CHECK OUT!
BHAAYYY MBLADOOOKKK... BHAAAAYYYY~

Sayang sekali dari segi pelayanan dan fasilitas kurang memuaskan, padahal interiornya cukup bagus, apalagi nuansanya yang etnik di resto hotelnya. Namun, cukup membuat kami kapok untuk check in di hotel ini. Sorry to say, sebelumnya jarang bikin bad review kayak gini. Tapi mau gimana lagi, i'm just to be honest guys. 😞😞

Akhirnya kami pindah ke Jentra Dagen Hotel untuk malam selanjutnya.
Baca ulasannya juga yaaaa~

Comments

favorite reader!

Rincian Biaya Backpacker (Jakarta - Medan - Aceh - Sabang)

Jakarta - Malang - Probolinggo - Bromo

Rincian Biaya Trip To Maluku

Pulau Tegal - Pasir Timbul, Lampung

Jakarta - Medan - Aceh - Sabang