RINCIAN BIAYA BACKPACKER KE LOMBOK - GILI TRAWANGAN

Mana suaranya yang udah ngga sabar, untuk gue me-review perjalanan gue dari Jakarta ke Lombok lalu lanjut ke Gili Trawangan?! Ayooo ngacuuuung~

Wooeellaaahh perjalanan dari Jakarta ke Lombok seolah - olah yee kan, kayak musafir lewat jalur darat selama berhari - hari, padahal mahh cuma naik pesawat, duduk manis 2 jam sampe deh. 😆😆

Oke jadi intip deh itinerary sekaligus rincian budgetnya dulu yaaa.. cerita lengkapnya nyicil yesss~


Hari ke - 1

Jadi gw berangkat itu hari Sabtu malem, boarding sekitar pukul 18.55, naik AirAsia. Kenapa milih penerbangan malam? Karena murah, udah itu aja. Dibanding sama pagi atau siang, harganya lumayan jauh banget. Jadi niat hati ingin menghemat budget demi liburan yang haqiqi, wkwk

Tiket pesawat Air Asia : Rp 633.015,-

Sampai di Lombok sekitar pukul 21.55. Penerbangan hanya 2 jam, tapi beda waktu 1 jam yaa kaann, jadi sampai sana yaa jam segitu. Sampai di Bandara Lombok, gue langsung menghubungi staf hotel tempat gue menginap. Jadi malam pertama di Lombok, gue menginap di Hotel Grand Royal B.I.L, lokasinya masih di Praya, ngga terlalu jauh dari bandara. Gue booking hotel lewat Traveloka, dengan fasilitas free airport transfer. Jadi cucok meong lahh yaa, ada jemputan khusus dari hotelnya, tanpa harus bingung - bingung lagi cari taksi atau travel di bandara. Selain itu, hotelnya juga lumayan bagus, dapat breakfast pula. Untuk lebih lengkap review tentang hotel ini gimana, nanti akan gue bahas lebih lanjut seperti biasa di halaman terpisah yaa. Yang pasti untuk sekedar menginap sebentar lumayan hotelnya, kamar tidur & kamar mandinya bersih, ada kolam renangnya juga. Harganya pun dibilang mahal juga ngga, dibilang murah banget juga ngga, yaa tergantung persepsi kalian, harga segitu termasuk murah atau ngga, gituuuu...

Hotel Grand Royal B.I.L (Traveloka) : Rp 351.725,- per malam, berhubung gue sharing sama temen gue yaa dibagi 2 aja harganya, jadi per orang Rp 175.863,-


Hari ke - 2

Hari ke - 2 di Lombok, gue menuju Pelabuhan Bangsal, karena gue akan stay di Gili Trawangan 2 malam. Untuk menuju ke sana, gue cari di Google malam harinya, travel/tempat penyewaan mobil untuk pengantaran menuju Pelabuhan Bangsal. Ketemulah Lombok Car Transport. Untuk harganya sendiri menurut gue termasuk yang cukup murah. Kita bisa pilih sharing shuttle atau private shuttle Avanza. Kalau sharing shuttle itu kenanya Rp 125.000/pax, minimal 2 pax. Sedangkan private shuttle itu seharga Rp 325.000/mobil. Jadi kalau kalian pergi bareng temen - temen, lebih dari 2, mending pilih yang private shuttle, karena jatohnya lebih murah. Untuk harganya sendiri tergantung jarak pengantaran. Kalo harga yang gue sebutkan di atas hanya dari bandara ke Pelabuhan Bangsal. Kalau kalian mau ke daerah lain, silahkan ditanyakan ke Lombok Car Transportnya, adminnya akan langsung menjawab, walaupun jawabannya singkat, jelas & padat. 😂😂

Sharing Shuttle Hotel - Pelabuhan Bangsal (Lombok Car Transport) : Rp 125.000,- per pax.

Ohh iyaa, untuk penjemputan ini, gue khusus minta dijemput ke hotel, berhubung lokasi hotelnya dari bandara tidak terlalu jauh, jadi masih aman. Ngga tau kalo yang lokasinya berbeda, silahkan hubungi adminnya kembali. 😁😂 

Perjalanan menuju ke Pelabuhan Bangsal dari bandara, sekitar 2 jam. Beruntung waktu sharing shuttle hanya gue berdua sama temen gue, jadi bisa mampir ke beberapa tempat dulu yang searah. Drivernya pun menawarkan untuk mampir, beruntung juga dapet driver yang asyique. Atau memang driver di Lombok Car Transport ini asyique & bhaique yaah, karena pas pengantaran pulang pun dapet drivernya enak, walaupun sudah cukup berumur bapaknya.

Tempat yang gue kunjungi adalah Desa Sukarara Kampung Tenun, di sana bisa melihat pembuatan kain tenun & juga belajar menenun. Selain kain tenun, ada juga kerajinan pahat kayu. Tapi gue lebih concern ke kain tenunnya, karena emang suka banget sama kain etnik. Masuk ke tempat ini tidak dipungut biaya, namun sudah disambut oleh guide yang akan menjelaskan tentang sejarah kain tenun serta budaya kain tenun itu sendiri. Selain bisa belajar membuat kain tenun, yang menurut gue agak ngejelimet juga yaahh bikinnya, haha di sana juga terdapat gallery yang menjual kain tenun khas Lombok. Dan sedikit banyak gue pun jadi tahu perbedaan kain tenun asli atau kain tenun cap.

Di tempat ini, walaupun tidak dipungut biaya secara jelas, tapi kita paling tidak memberi tips kepada guide serta ibu - ibu yang mengajari belajar kain tenun itu sendiri. Untuk biaya seikhlasnya.

Guide : Rp 50.000,- gue bagi dua jadi Rp 25.000,- per orang.
Ibu pengajar tenun : Rp 10.000,- per orang.


Untuk harga kain tenunnya pun bervariasi. Mulai dari yang murah sampai yang mahal ada. Mulai dari yang meteran sampai yang satuan pun juga ada. Dari yang ukuran kecil sampai besar juga ada!

Lanjut lagi, ternyata sudah jam makan siang, ke Lombok rasanya kurang afdol kalau belum makan makanan khas-nya, yaitu Ayam Bakar Taliwang. Ini pertama kalinya gue makan ayam bakar taliwang, langsung di tempat asalnya. Karena gue ngga terlalu suka ayam bakar, apalagi bumbu-nya pedes banget "katanya". Tapi pas dicobain ngga sepedes yang gue bayangin, malah lebih pedesan omongan tetangga. 😜😜

Jadi ayam bakar taliwang ini, adalah ayam muda, jadi kecil gitu, nahh 1 porsinya itu ada 2 ayam. Harganya per porsi 50.000 belum sama nasi. Ohh iyaa, gue makan ayam bakar taliwang ini di RM. Bintaro namanya. Khas-nya lagi ada tambahan sambal terong, itu sihh gilaaaa endeus banget sambelnya. Gue yang ngga terlalu suka terong, makan sambal terong itu doyan - doyan aja. Selain ayam bakar taliwang, plecing kangkung-nya juga katanya khas banget, memang ternyata kangkung-nya beda dari biasanya, kangkung-nya tuh gede - gede dan panjang - panjang, dan ada sambal khasnya juga, yang pedesnya lebih juara. Seporsi kangkung itu kalo ngga salah 15ribu, gue pesen 1 porsi untuk makan berdua. Minum standar aja, es teh biar murah! 😆😆

Ayam Bakar Taliwang : Rp 50.000,-
Nasi : Rp 5.000,-
Plecing Kangkung : Rp 25.000,- / dibagi 2 Rp 12.500,-
Es teh : Rp 5.000,-



Setelah selesai makan siang, kami lanjutkan perjalanan menuju Pelabuhan Bangsal. Saat melewati daerah Senggigi, pemandangannya sungguh - sungguh terlalu, kanan bukit, kiri laut. Daerah Senggigi juga banyak hotel - hotel bagus, mulai dari yang murah - mahal - mahal banget. 😂😂

Tak lama, sampailah kami di Pelabuhan Bangsal, kami langsung menuju loket koperasi yang menjual tiket kapal publik. Jadi di pelabuhan ini ada 2 alternatif pilihan kapal kalau ingin menuju ke Gili Trawangan. Pilihan pertama kapal publik seharga Rp 15.000,- yang berangkat kalau kapal sudah memenuhi kuota, atau pilihan kedua kapal boat publik seharga Rp 85.000,- yang berangkat 1 jam sekali, mau penuh atau tidak penuh penumpangnya. Tapi hampir rata - rata selalu penuh sih. Kebetulan saat gue pilih kapal publik hanya menunggu kurang lebih 15 menit langsung penuh, karena bareng rombongan wisatawan lain yang juga baru datang.
Dari Pelabuhan Bangsal ke Dermaga Gili Trawangan dengan kapal publik sekitar 45 menit terombang - ambing di lautan. Kalau dengan kapal boat publik entah berapa lama, kalau ngga salah sih hampir sama. Ohh iyaa, ada pilihan lain lagi, kapal boat exclusive seharga Rp 300.000,- per orang itu dari pelabuhan yang berbeda. Untuk kapal publik biasa, hanya tersedia sampai jam 5 sore, untuk kapal boat exclusive tersedia 24 jam.

Kapal publik menuju Gili Trawangan : Rp 15.000,-


Setelah sampai di Gili Trawangan untuk menuju ke hotel kami yang berada agak jauh dari dermaga, kami memilih jalan kaki. Walaupun ada pilihan naik Cidomo (delman) seharga Rp 150.000,- ngga tau 1 cidomo atau per orang, karena baru denger udah shock! wkwk Ada tawaran lain, sewa sepeda dari dermaga, sehari Rp 50.000,- Tapi mikir lagi, karena bawa gembolan tas yang segede alaihumgambreng akhirnya lebih milih jalan, dibanding udah ngayuh sepeda, belum tau jalan pula, nambah beban bawa tas carier.

Walaupun agak sedikit ngga jelas track-nya yang kita lihat di Google Maps, tapi akhirnya setelah jalan kaki kurang lebih 30 menit atau malah hampir 45 menit, melewati padang ilalang, hutan - hutan tandus dan jalur khusus kuda, akhirnya kami sampai di hotel yang bernama Santorini Beach Resort. Hotel ini iseng - iseng gue cari di Traveloka, karena lucu banget konsep bangunannya & lokasinya deket pinggir pantai, akhirnya gue booked lahh yaa. Harganya pun lumayan, waktu itu gue dapet sekitar 400ribuan per malem, sudah include breakfast juga. Kan mayan banget!

Santorini Beach Resort Rp 401.000,- per malam, dibagi 2 jadi Rp 200.500,-
Kami menginap 2 malam di resort ini, jadi untuk 2 malam per orang Rp 401.000,-



Review Santorini Beach Resort nanti akan ada di halaman terpisah. Secara yaa kan, bagus banget resortnya, gemeessiinn gimana gitu. Dilihat dari foto - fotonya udah bikin mupeng yaa kaan.. yaa kaann... 😋😋 Intinya sih, gue puas nginep di sana, malah kurang lama sih, pengennya seminggu, haha! Karena makanannya juga enak - enak, ku sukaaa 💓💓 View-nya ngga usah ditanya yaahh, sangat Instagramable di setiap sudut.

Untuk makan malam gue cari restaurant di deket resort. Banyak sih bar & resto gitu, menu-nya yaa kebarat - baratan. Harganya yaa lumayan. Makanya balik dari Gili Trawangan, gue kangen nasi + sayur asem + ikan asin + tempe + sambel. 😭😭

Untuk malam yang pertama di Gili Trawangan, gue makan malam di Gili Teak Resto, di sana ada penginapannya juga sih, tapi restonya di pinggir pantai pas & tempatnya juga luas. Anginnya di malam pertama itu, lumayan ngga santai, kuenceng banget! Jadi niat hati berlama - lama, pengen nikmatin pemandangan malam, akhirnya gagal, takut masuk angin. 🙈🙈

Gue pesen menu yang masih Indonesia, nasi goreng! Karena harganya yang paling murah & bikin kenyang itu. Ngga mungkin kan gue makan french fries doang, walaupun harganya lebih murah, tapi mana kenyang wkwk. Yang paling gue suka adalah mixed juice-nya, gue pesen Gili Sunrise (Orange, Pineapple, Watermelon) harganya termasuk murah untuk juicenya ini, wooww suka yang murah & enak! 😝😆

Nasi Goreng : Rp 55.000,-
Mixed Juice : Rp 34.000,- 

Setelah makan malam, kami balik lagi ke resort, niatnya mau bobok cepet, karena besok paginya ada jadwal hoping island ke Gili Air & Gili Meno, mau lihat penyu sama ikan nemo, serta terumbu - terumbu karang yang cantik.

Hari ke - 3

Pukul 09.00 setelah sarapan di resort, kami menyewa sepeda hotel untuk menuju ke dermaga Gili Trawangan, starting point untuk hoping island. Untuk hoping island-nya sendiri, bayar 200ribu, karena bisa explore pulau juga katanya sih. Start dari jam 10.00 - 15.00.
Tapi pada kenyataannya, tak seindah yang dibayangkan. Terumbu karangnya kebanyakan yang rusak, ikan - ikannya juga ngga banyak, explore pulau juga ngga ada yang perlu di explore banget gitu, ngga ada yang khusus harus didatengin. Kita cuma mampir ke Gili Meno buat makan siang, yang lagi - lagi harganya lebih tak bersahabat, rasanya juga biasa aja.
Dalam bayangan gue, akan makan ikan bakar gitu, khas pinggir pantai. Ternyata menu-nya kebarat - baratan lagi, huhu sediihh akutuuu~ Lanjut dari Gili Meno, kita mampir ke Gili Air, entah apa tujuannya cuma dikasih 30 menit untuk explore, tapi yang kita lihat juga cuma ada resto dan hamparan pantai aja, yang menurut gue masih lebih bagus di Gili Trawangan. Ditambah siang itu panaaasss banget, jadi cuma melipir ke bawah pohon, foto - foto sebentar dan cuuss balik lagi ke Gili Trawangan. 

Spot snorkelingnya lumayan dalam & arusnya lumayan kencang, ada 3 spot snorkeling, yang pertama di Gili Meno yang terkenal dengan patung - patung bawah lautnya. Terumbu karangnya lumayanlah, tapi menurut gue ngga lebih bagus juga dari Pulau Seribu. Terus ke spot kedua ini, gue ngga turun, karena dikasih spot yang dalem banget cuuyy! Tapi untungnya ada penyu yang lagi naik ke atas, jadi bisa lihat penyu di permukaan laut. Spot ke - 3 sih parah, katanya coral garden, tempat nemo, apakah.. cuma terumbu karang rusak. 😭😭 

Ngga tau, emang udah pada rusak semua terumbu karang di sekitar Gili Air ini karena terlalu di expose atau guide kita yang ngasih spot-nya salah. Semoga sih, emang dikasih spot yang salah, ngenes aja kalo terumbu karang se-cantik yang dipromo - promokan itu rusak parah.

Sewa Sepeda : Rp 50.000,-
Hoping Island : Rp 200.000,-
Makan siang (sandwich) : Rp 55.000,-
Minum (pineapple juice) : Rp 30.000,-


Malamnya, niat hati mau makan malam di night market Gili Trawangan yang katanya sih banyak banget pilihan menu makanan, tapi apalah daya, mager coyy ngayuh sepeda dari resort ke dermaga-nya, haha Niat mau cari tempat makan yang lain, ujung - ujungnya balik lagi ke Gili Teak Resto.
Malam ke - 2 ini, gue pilih menu yang lain. Karena rasanya emang enak dan di sini, varian menunya termasuk banyak dibanding resto yang gue lihat dan harganya juga masih temenan dikit lahh.

BBQ Chicken Pizza : Rp 75.000,-
Lady Loves (Blueberry, Apple, Orange) : Rp 34.000,-


Hari ke - 4

Last day in Gili Trawangan, rasanya mager parah beranjak dari Santorini Beach Resort ini. Selain tempatnya yang spektakuler, staf nya pun ramah - ramah. Tapi mau bagaimana pun, kami harus kembali ke dunia nyata, meninggalkan little paradise ini, huhuu~

Menuju ke Pelabuhan Bangsal, kami memesan tiket kapal publik lagi, karena murah kan. Tapi harap - harap cemas, karena kok sampai jam 12 siang, kapalnya belum berangkat, karena kan memang harus menunggu penuh penumpangnya. Sedangkan travel kami sudah menunggu di Pelabuhan Bangsal. Kami memesan sharing shuttle lagi, dan memang yang memesan hanya kami berdua saja, tidak digabung dengan penumpang lain.

Sekitar pukul 12.15 akhirnya quota penumpang kapal kami penuh dan kapal langsung berangkat, sampai di Pelabuhan Bangsal sekitar pukul 12.45, terasa lebih cepat sampainya. Begitu kapal merapat di pelabuhan gue langsung mencari drivernya yang sudah menunggu di depan ATM BNI, setelah itu langsung berangkat. Niat hati mau mampir sebentar sekedar makan siang atau kalau memungkinkan bisa mampir ke pantai Senggigi. Tapi apalah daya, drivernya diburu - buru karena harus menjemput penumpang lagi di bandara. Alhasil, ngebutlah kita di jalanan berbukit yang memang sepi juga jalanannya. Untungnya masih bisa mampir beli oleh - oleh sebentar (((bener - bener sebentar))), jadi cuma ngambil makanan aja deh yang paling penting untuk oleh - oleh.

Sampai di bandara masih sangat siang, sekitar pukul 14.30 kami sampai, sedangkan penerbangan pukul 17.30 WITA. Alhasil bisa makan siang dulu di Solaria bandara dan leyeh - leyeh, sampai akhirnya boarding dan mendarat dengan selamat di bandara Soekarno Hatta.

Btw, untuk transportasi dari rumah gue lebih memilih naik kereta bandara, karena lebih murah hanya 35ribu rupiah, dari rumah ke stasiun juga naik ojol cuma 25ribuan. Mudah & hemat! 💰💰

Kapal publik menuju Gili Trawangan : Rp 15.000,-
Sharing Shuttle Pelabuhan Bangsal - Bandara (Lombok Car Transport) : Rp 125.000,- per pax.
Tiket pesawat Air Asia : Rp 910.515,-
Makan Siang @Solaria : Rp 50.000,-

Jadi begitulah kurang lebih budget yang perlu dikeluarkan selama perjalanan 4 hari 3 malam. Total yang dikeluarkan berarti sekitar Rp 3.120.893,-

Untuk oleh - oleh dan pengeluaran pribadi lainnya, yaa itu semua tergantung ke orangnya masing - masing yaaa.. Jadi patokan harga di atas fluktuatif, tidak menentu, hehe
Semoga terinspirasi dengan liburan gue kali. Selamat berlibur gaeeesss~ 😘😘


ini tepi pantai depan penginapan
sunsetnya secantik modelnya~ ulalaaa~ 💃💃
bersama para staf Santorini Beach Resort yang ramah - ramah






Comments

favorite reader!

Rincian Biaya Backpacker (Jakarta - Medan - Aceh - Sabang)

Jakarta - Malang - Probolinggo - Bromo

Rincian Biaya Trip To Maluku

Pulau Tegal - Pasir Timbul, Lampung

Jakarta - Medan - Aceh - Sabang