JARANG – JARANG KE SEMARANG!
Kali ini gue akan berbagi pengalaman
tentang jalan – jalan singkat ke Semarang bersama Promo Squad ercetei. Karena kita
jarang – jarang jalan – jalan dan gue pun jarang – jarang ke Semarang padahal
kampung halaman emak bapak gue di Karang Anyar, yang jaraknya tidak terlalu
jauh dari Semarang. Sekalinya ke Semarang cuma transit doang sebentar. :')
Jadi, teman kami ada yang baru saja menikah
di bulan Januari lalu, kami sepakat untuk datang menghadiri acara indah nan
bahagia tersebut naik kereta api tut..tut..tuutt..
Perjalanan dimulai malam hari selepas
pulang kerja, kami berangkat naik kereta malam dari Pasar Senen menuju Semarang
Poncol. Sampai Semarang sekitar jam 6 / 7 pagi. Kami naik kereta ekonomi yang
harganya cukup ekonomis.
Sampai di Semarang, kami sudah memesan 3
unit mobil karena yang berangkat rombongan. Sebelum ke acara resepsi pernikahan
Monica x Catur, kami sarapan dulu. Kali ini mencoba makanan khas Semarang
namanya Nasi Ayam Spesial “Bu Nyoto”. Jadi nasinya disiram dengan kuah ayam
berbumbu santan, semacam opor atau ketupat sayur gitu. Ada 2 pilihan yang tidak
pedas dan pedas, dan rasa pedasnya pun tidak berasa juga hahaha.
Selain nasi ayam, ada menu tambahan yang
bisa dipilih sendiri, mulai dari sate telur puyuh, sate usus, dll. Harganya
standar, tidak terlalu murah tapi juga tidak terlalu mahal, sekitar 15ribu
rupiah kalau tidak pakai tambahan menu.
Setelah sarapan, kami langsung menuju
penginapan yang sudah dipesankan oleh sang mempelai. Penginpannya cucok meong,
namanya Penginapan Djajanti. Penginapannya memang tidak berada di pinggir
jalan, tapi ini yang menjadi kelebihannya. Suasananya jadi sangat asri, jauh
dari hiruk pikuk kota besar. Cocok bagi yang ingin bersemedi, wkwk
Cocok untuk kalian yang butuh ketenangan,
penginapannya pun sangat asri dan nyaman, penuh dengan kehangatan, sederhana
dan penuh tanaman. Di penginapan ini ada 2 tipe penginapan, yang pertama tipe
jaman dulu atau oldskool dengan gaya ala rumah panggung yang terbuat dari kayu
dan tipe kedua dengan gaya minimalis ala jaman sekarang. 2-2nya sama – sama
bagus, sama – sama bersih dan terawat.
view kamar tradisional |
Untuk harga silahkan dicek langsung di aplikasi booking hotel atau Google yaaa, cari aja Djajanti Guest House Semarang. (Nanti akan gue bahas juga lebih terperinci di halaman terpisah yaa gaees..)
Setelah bersantai sejenak, mandi dan ada
juga yang ikut pemberkatan di Gereja, sekitar jam 1 siang kami keluar untuk
makan siang dan jalan – jalan santai di sekitar Simpang Lima Semarang.
Tujuan makan siang kali ini adalah Ayam
Lombok Ijo, sepertinya di Semarang ini cukup terkenal restaurantnya, karena
terlihat cukup ramai. Dari menu – menunya sendiri pun sangat beragam, harganya
pun cukup terjangkau, ada beberapa pilihan paket hemat atau pilihan menu
seperti ayam goreng, bebek goreng, sayur dan lauk pauk lainnya. Makan siang
kali ini ditraktir sama Bos Reza, makasiihh yaaa Booss.. para pembantu sangat senang,
wkwk
makanannya belom dateng wkwk |
Setelah puas makan siang yang agak lumayan
lama nunggu makanannya, kami melanjutkan perjalanan ke Lawang Sewu, icon kota
Semarang yang wajib dikunjungi. Katanya banyak hal – hal mistis di dalamnya,
tapi berhubung gue kurang peka dengan hal – hal mistis nan gaib jadi yaa biasa
aja. Cuma sedikit sakit kepala ketika memasuki beberapa ruangan di gedung tua
tersebut. :”)
Lawang Sewu sore hari itu lumayan ramai,
padat dengan wisatawan yang asyik foto – foto atau sekedar bersantai di bawah
pohon besar. Begitu pula dengan kami, asyik foto di setiap sudut Lawang Sewu,
mulai dari pintu – pintu di gedung tersebut sampai berfoto di lokomotif tua. Karena
memang dulunya gedung yang dikenal denngan Lawang Sewu ini, adalah kantor
kereta api.
Hari sudah menjelang sore, waktunya kami
kembali ke penginapan karena harus bersiap – siap ke pesta pernikahan. Sekitar
jam 7 malam kami sudah berada di gedung tempat pesta diadakan. Konsep rustic
yang diusung mempelai sangat indah. Sajian makanan yang terhidang pun beraneka
ragam. Mulai dari makanan tradisional sampai internasional. Sebagai food hunter
di acara kawinan, gue bersama yang lain pasti lah, icip – icip makanannya dulu
wkwkwk Yang paling cihuy sih, ada salmon grilled & fish and chips,
wooaahhh… Happy tummy pokonya! Apa itu kambing guling? Menu yang biasanya
berasa paling enak dan mewah, ketika di sini, semua lewat sama menu – menu
internasionalnya, muahahaha
Dekorasinya pun terlihat sangat elegan
dan mewah, di beberapa sudut sangat cantik untuk jadi spot foto. Photo boothnya
juga kece, selain ada hasil cetaknya, bisa dikirim ke email juga dan yang
dicetak sesuai dengan jumlah orang yang ada di frame, jadi ga bakal rebutan deh.
Wkwk
Once again, happy wedding and happy
forever Monmon & Catur!
mon maap nih ngga dapet foto sama pengantennya 😂😂 |
Selesai dari acara nikahan Monic & Catur, kami kembali ke penginapan, yang masih muda – muda, single nan belia,
rencana mau hangout di Kota Lama Semarang, pokonya mau jadi anak gahul Semarang
deh malam Minggu itu. :)))))) Yang bawa anak dan udah nikah, mau langsung rebahan di kamar.
Sekitar jam 10 malam, akhirnya kita
meluncur ke Kota Lama, tujuannya adalah café yang buka sampai tengah malam,
tapi rata – rata banyak yang sudah tutup di jam 10 atau 11 malam, untungnya
Spiegel Bar & Resto masih buka sampai jam 12 malam. Sayangnya cuaca malam
itu diguyur hujan, padahal lebih seru kalau bisa foto – foto di tengah Kota
Lama, dengan bangunan tempo doeloe yang sangat identik.
Akhirnya hampir jam 12 malam, kami
kembali ke penginapan, dengan kondisi mata yang sudah hampir 5 watt, ngga tahan
sama ngantuknya. Bangun – bangun sudah jam 6 pagi.
Hari Minggu ini, akan kami habiskan
keliling kota Semarang, karena sore ini kami harus kembali ke Jakarta lagi.
Tujuan pertama setelah sarapan, lalu check out dari hotel, kami menuju tempat
pembelian oleh – oleh, belanja sepuasnya mulai dari ikan bandeng presto khas
Semarang, wingko babat, tahu bakso dan berbagai macam makanan khas Semarang
yang endolita tiada tara.
nganterin Pak Bos ke bandara dulu, pembantu seneng bisa pencitraan naik pesawat wkwk |
Setelah itu kami menuju Kuil Sam Poo
Kong, kuil ini juga salah satu tujuan wisata di Semarang yang ramai dikunjungi
wisatawan. Oohh iyaa, siang ini juga sudah ada yang balik duluan, ada Mas Heru
& Mas Reza, jadi sebagian ada yang mengantar ke bandara, baru melanjutkan
ke kuil Sam Poo Kong. Ketika sampai di sana, cuaca lagi panas – panasnya, matahari
sangat terik bersinar. Gue pun mager keliling kuil, jadi duduk – duduk
manjalita aja di bawah pohon rindang sambil melihat orang yang lalu lalang. Mau
jajan lagi hemat duit, wakakak syedih! Setelah dari kuil Sam Poo Kong kami
menuju tempat makan yang jual soto Kudus, ini yang paling ditunggu – tunggu
karena perut sudah sangat lapar.
Menjelang sore, kami lanjutkan
perjalanan lagi ke Kota Lama, kellling Kota Lama di siang hari, mau foto – foto
tapi ternyata sangat ramai sekali. Setelah yang lain puas foto – foto berlatar
pemandangan gedung – gedung Kota Lama Semarang, kami menuju café ice cream
Gelato, mendinginkan kepala yang pusing lihat keramaian yang cukup padat.
Pilihan rasa ice cream gelato di Gelato Matteo ini banyak sekali. FYI, café ini
milik Chef Matteo, yang dulu dihosipin jadi pacarnya Bunda Maia, setelah
bercerai dari Ahmad Dhani, dan sempat jadi juri di MasterChef Indonesia. Lahhh
rumpik yaa wakk.. wkwkwk
Setelah ena – ena makan es krim, kami
lanjut nyeberang ke café sebelah, pada mau ngopi cantik di Filosofi Kopi.
Berhubung gue ngga ngopi, jadi yaa ikutan nongkrong – nongkrong cantik aja.
Kebetulan di ada spot terbuka di area belakang Filosofi Kopi, seru bisa
nongkrong bareng rame – rame dan pengunjung lain pun ngga akan terganggu.
Baiklah hanya sampai di sini saja
perjalanan kami ke Semarang, ditutup nongkrong cantik di Filosofi Kopi, lalu
dibekali makan malam sama Mamahnya Maya. Kami lanjutkan menuju stasiun Semarang
Tawang, menunggu kereta kembali ke stasiun pasar Senen.
Comments
Post a Comment