TRIPING KE TANJUNG BIRA (Part 2)
*sunyi senyap*
Bhaique~lah kalo ngga ada yang nunggu, gw tetap akan bercerita di sini. 😂😂😝😝
Sebelumnya yang belum baca Part 1 nnya, monggo klik dulu link ini --> TRIPING KE SANTORINI INDONESIA?!
Jadi,
di Part 2 ini, tepatnya hari ke-3 di Tanjung Bira, Bulukumba - Sulawesi
Selatan (gw kasih info lengkap biar ngga ada pertanyaan lagi macem
gini, "ini Tanjung Bira yang di Pulau Seribu beeebb??!!" kalo masih ada
yang bilang gitu, sini GELUD SAMA AING!!!) 😆😆😆
Di
hari ke-3 ini, atau hari pertama setelah nginep semalem di Cosmos
Bungalow, yang suasananya asri nan alami banget, namun gw ngerasa agak
sedikit creepy dengan ranjang berbalut kelambunya, macem ranjang jaman
dulu. Yang kalo siang keliatan romantis, kok malem jadi rada horor
sis.. 😂😂
maksudnya gaya apa sih sist? 😂😂 |
cita - cita jadi model ngga kesampean wkwk |
Paginya,
sebelum sarapan gw sama Wince mau main di pantai bawah dulu. Pantai
yang memiliki garis panjang, antara Pantai Bira dan Bara. Dengan
bentangan pasir putih yang halus, serta ombak yang tenang dan air laut
yang jernih, bikin kita betah untuk sekedar berenang - berenang cantik
di pantai. Tapi sayangnya gw ngga sempet berenang cantik di pantai ini. 😔😔
Jadi gw cuma foto - foto cantik aja. Sambil menunggu matahari pagi yang muncul malu - malu di balik awan.
Setelah
jam 7 matahari yang ditunggu kehadirannya masih belum menampakan
dirinya secara utuh, karena langit agak sedikit mendung. Akhirnya gw
sama Wince memutuskan untuk naik ke atas, mau lanjut sarapan. Pilihan
menu sarapannya cenderung western karena kebanyakan buleleng yang
menginap di tempat ini, menunya yaitu roti, pancake, ada sih nasi
goreng. Tapi gw pengen nasi uduk gimana dong ahahaha
Akhirnya
gw pilih roti dan telur mata sapi setengah matang, ulalaaaa~ telur
setengah matang my luv! Gw akan bahagia dengan makan itu ajaa. 😂😂
Sebelum menu utamanya disajikan, kami dikasih jus buah pisang. Mantab!
Sayangnya cuma segelas kecil, rasanya cuma numpang lewat di mulut, karena kebiasaan tiap pagi gw minum jus segelas gede. 😅😅
Makanan
yang disajikan sumpah enak - enak banget, ditambah gw pilih meja yang
paling pinggir jadi pemandangannya bener -bener langsung laut. Wooaaahhh..makan
pagi yang super duper mantap, kapan lagi bisa makan dengan pemandangan
yang se-ajib dan se-mevvah itu.
Setelah
sarapan enak, jadwal hari itu adalah hoping island alias snorkeling -
snorkeling cantik di pinggir pulau. Rencananya kami mau sewa kapal dari
Pantai Bira saja, tapi karena ada satu dan lain hal, salah satunya
mager, rempita dan maunya cari yang praktis aja, jadi ketika ditawari
staf cottage buat hoping island dan sewa boat langsung dari cottage
serta diantar jemput langsung di pantai bawah, akhirnya kita memilih
yang itu saja.
Dengan
harga 500ribu untuk 1 pulau, dan 800ribu untuk 2 pulau, akhirnya kami
memilih paket yang kedua. Memang agak mahal. Mungkin kalau di Pantai
Bira 2 pulau cukup 500ribu (mungkin loohh yaaa~ karena itu info yang gw
dapet dari internet, entah tahun berapanya gw ngga tau). Enaknya sih
yaa, kita ga perlu tawar menawar lagi, ngga perlu ribet bawa baju ganti,
jadi dari cottage langsung dijemput pakai speedboat dan meluncur ke Pulau Kambing dan Pulau Liukang
Loe.
Tujuan pertama kami adalah Pulau Kambing 🐐🐐
Setau
gw, Pulau Kambing ini cukup terkenal dengan keindahan alam bawah
lautnya. Jadi gw rasa gw harus ke sini. Perjalanan dari cottage ke Pulau
Kambing hanya memakan waktu kurang lebih 20 menit dengan speedboat.
Ombaknya saat itu cukup besar, jadi lumayan berasa goncangannya, baru
kali itu gw naik speedboat agak ngeri - ngeri sedap, sedangkan si
abangnya santai aja bawanya, pake tangan satu sambil ngerokok. Uweewww~
Sampailah
di Pulau Kambing, lihat airnya yang bening langsung pengen nyebur.
Tanpa basa basi, gw langsung pasang alat snorkeling, bawa life vest buat
jaga - jaga biar ngga panik karena takut tenggelem. WUUAAAHH~ AKHIRNYA
GW KETEMU AIR LAUT LAGI! Langsung adem kepala aing euy~ semua kepenatan
rasanya sirna! Bahahaha berleee~
Airnya
jernih dan bersih, coralnya lumayan bagus, tapi sayang ikan
- ikan yang ada di sana sedikit. Ditambah lagi dengan ombaknya yang
agak besar, jadi lumayan capek karena harus melawan arus. Gw pun
membawa Go Pro untuk mengabadikan suasana bawah laut, hasilnya hampir
keseluruhan goyang semua, karena arusnya kenceng sobb! Ditambah ngga
jauh dari lokasi snorkeling kami, langsung berbatasan dengan palung. Kan ngerrriiii~
Tujuan kedua adalah Pulau Liukang Loe
Setelah dari Pulau Kambing, kami melanjutkan ke Pulau Liukang Loe, airnya lebih jernih, dan tidak terlalu dalam. Ombaknya agak sedikit lebih tenang dibanding di Pulau Kambing, dan yang paling bikin seneng ikannya paling banyak di sini. Ditambah lagi dipancing dengan remahan roti, ikan - ikan langsung berkumpul. Tapi sayangnya spot yang kami datangi, terumbu karangnya tidak secantik seperti di Pulau Kambing, lebih banyak terumbu karang yang mati. Gw pribadi lebih puas main air di Pulau Liukang Loe, puas main sama teman - teman ikan gw. 😜😜
Waktu menunjukan pukul 12.00 WITA, speedboat kami menepi ke Pulau Liukang Loe, di sini banyak rumah makan yang menjual ikan bakar. Tapi dikarenakan hari biasa (weekday), pulau ini jadi sangat sepi, seperti pulau tak berpenghuni. Kayak di film - film yang menceritakan kota mati gitu. *Aming si korban pilem* 😁😁
Setelah berjalan menelusuri beberapa rumah, akhirnya kami memilih salah satu rumah makan di pinggir pantai. Si ibu pemilik rumah makan, menawarkan 5 ikan laut yang baru ditangkap, salah satunya ikan kerapu. Si ibu menawarkan 150ribu, untuk 5 ikan tersebut, awalnya kami memesan 3 ikan terlebih dahulu, karena berpikir akan terlalu banyak. Setelah menunggu sekitar 30 menit, akhirnya ikan bakar siap disajikan, sekali dicobain "Waahh.. enaaakk ikannya, sambelnya apalagi" si ibu menyiapkan sebakul nasi, padahal kami hanya minta 2 piring saja. Ditambah sayur sop, yang penuh dengan sayuran. Kami berpikir, wahh mungkin 150ribu udah dapet semua ini. Tapi si sop nya, gw sendiri malah ngga makan, cuma si Wince doang yang nyobain. Karena gw, Nita, Aldi dan Gendis lebih asyik ngemilin ikan bakar.
Setelah 3 ikan kami lahap hampir habis, akhirnya nambah 2 ikan kerapu lagi. Dan ternyata si ikan kerapu bakar ini lebih endolita~ dagingnya lembut, kulitnya agak sedikit krispi, MANTUL! Kenyang dengan makan 5 ikan bakar, kami tanya berapa totalnya (PEDE dengan harga 150ribu all in), namun sayang semua itu hanya angan - angan, ternyata totalnya hampir 300ribu semua, padahal udah bilang makan nasinya 2 piring dan sayur sop juga diicip ala kadarnya. Huft~ kena jebakan Batman!
BACK TO COSMOS BUNGALOW 🌺🌺
Sekitar jam 2 siang kami kembali ke penginapan, rencana gw sama Wince pengen lanjut main air di pantai depan penginapan sorenya. Tapi alhasil, mager duluan.. dan akhirnya kami berdua pilih foto - foto cantik aja, lumayan buat ngabisin memory Hp sama kamera. 😂😂
Malam harinya, kami kembali menikmati malam di tempat makan cottage atas pantai (karena lokasinya memang benar - benar di atas pantai). Gw suka banget sama Ginger Hot Tea-nya, mantep buat mengobati masuk angin, karena emang dicampur jahe beneran. Ngga hanya minuman yang jadi favorit, makanan di sini semuanya enak. Makan malam kita penuh kenikmatan dan kelezatan. Waktu di hari pertama gw pesen sup ayam, berlimpah banget sayuran dan ayamnya, semangkok ngga abis - abis gw makan. 😂😂 Di malam kedua gw sama Wince, mau menghemat budget, jadi kami makan ransum yang kami bawa. Kalo Wince makan makanan sehatnya dia, granolla pake susu. Kalo gw makan makanan yang paling sehat sedunia, pop mie seduh. 😆😆😆
Tapi karena ngiler sama makanannya Nita sebelumnya, yaitu ayam pop, akhirnya kami pesan seporsi berdua. Aslikk enak banget, ayam ka-ef-si mahh lewaaattt~
Setelah makan malam, kami berencana untuk keluar cottage mencari ATM. Jadi di sana, lokasi ATM terdekat ada di dekat gerbang masuk area Pantai Tanjung Bira, di sana pun sudah banyak Indomaret. Awalnya sempat berpikir takut susah mencari Indomaret atau toko kelontong sejenis, tapi ternyata salah, Indomaret sudah cukup menjamur di sana dan hampir mematikan toko kelontong juga, heemm~
Sisa malamnya, kami lanjutkan dengan gegoleran di kasur sambil cerita - cerita dan maskeran karena seharian kepanggang di bawah sinar matahari. Tiba - tiba tengah malam, si Wince denger suara tokek tapi ngga denger, atau gw coba meng-ignore karena takut, hahaha
Dan keesokan paginya, saat mandi gw shock tiba - tiba karena ngeliat si tokek ada di balik pintu kamar mandi. Lagi enak - enak mandi di bawah air pancuran, si tokek nempel aja di tembok di balik pintu, berhubung kamar mandi ngga gw kunci dan emang sedikit kebuka. Dengan sok tegar, gw panggil si Wince, siapa tau dia berani. Dia sama aja takutnya, tapi masih berani buat foto itu tokek. 😂😂 Untungnya ngga lama, si tokek lari ke atas, ngga tau keluar apa ngumpet di atap dan untungnya hari itu check out dari Cosmos Bungalow, kalo ngga pasti kebayang - bayang dan waswas terus tiap masuk kamar mandi. Tapi katanya sih bisa dapet rejeki kalo ketemu tokek. Yaa semoga dapet rejeki nomplok deh yaaa, ditambah sebelumnya sempet disamperin kupu - kupu juga, rejekinya jodoh cakep kali ini maahhh. Amiinnn 😝😝
Di hari terakhir di Cosmos Bungalow saat itu, cuaca sedang cerah - cerahnya, cuaca paling sempurna untuk berjemur (((jemur pakaian))) karena matahari bersinar dengan teriknya, menjadikan warna laut dan pantai sangat indah, perpaduan biru, tosca dan putih. Ngga mau pulang rasanyaaaa~
Tapi kami harus melanjutkan perjalanan kembali ke Makassar, rencananya mau lanjut ke Rammang - Rammang (Maros) jika waktu memungkinkan. Perjalanan kembali ke Makassar terasa lebih cepat, kami berangkat sekitar jam 11 siang, sampai di Makassar sekitar jam 5 sore. Sepanjang jalan perjalanan ke Makassar baru kali itu gw ngga tidur, ngga kayak waktu berangkat, bentar - bentar pengen merem hahaha
Di tengah perjalanan kami sempat berhenti untuk foto, karena melihat pemandangan yang super ah-mazing! Gw sebenernya lebih pengen foto di seberangnya, perpaduan antara sawah dan laut, tapi sayang spot untuk fotonya agak susah. Jadi begitulah, anak pinggiran kota kalo lihat sawah dengan pemandangan gunung, norak akut! Sampe ada pemuda asli sana yang lewat, ngeliatin kita ketawa - tawa. 🙈🙈
Setelah sampai di Makassar, kami langsung menuju ikon kota Makassar, di Pantai Losari. Tapi selalu ramai dikunjungi. Jadi susah mau foto dengan background salah satu tulisan yang ada di sana, pasti ada strangers yang ikut muncul di hasil foto. Yang paling menakjubkan di Pantai Losari adalah matahari terbenamnya yang sangat cantik, apalagi warna langitnya setelah matahari terbenam.. 😍😍
Puas memandangi sunset di Pantai Losari, kami menuju pusat oleh - oleh, karena besok tidak memungkinkan untuk belanja lagi. Rencana ke Rammang - Rammang akhirnya kami putuskan untuk pergi keesokan harinya. Sebelum menuju hotel untuk kami menginap malam ini di Makassar, kami sempatkan untuk beli oleh - oleh di pusat perbelanjaan bernama Toko Cahaya, lengkap banget pokoknya, mulai dari makanan - minuman - minyak tawon - kain khas Makassar, di depannya juga ada Gelato, kayaknya enak tapi ngga sempet beli ((((karena ngirit, abis belanja dompet dijepit)))). 😭😭
Setelah selesai beli oleh - oleh, kami menuju hotel yang kami sewa, tidak jauh dari Pantai Losari, namanya Travellers Hotel Phinisi, awalnya gw kira macem guest house gitu, yaa hotel budget standar lahh, karena harganya pun murah, ngga sampai 300ribu. Waktu lihat gedungnya kok tinggi yaa, lihat lobby nya kok bagus yaa, waktu masuk kamarnya KOK BAGUS BANGET YAAHHH!!! 😆😆 lagi - lagiii *Don't judge a book by its cover* 😝😝
Lihat review lengkapnya tentang Travellers Hotel Phinisi Makassar di halaman terpisah yaaaa~
Dalam rangka mencari makan malam, gw sama Wince keliling sekitar hotel, sebelumnya gw lihat banyak pedagang makanan di pinggir jalan dekat hotel, tapi setelah di kelilingi kok ngga nemu, padahal gw pengen banget makan makanan khas Makassar macemnya Palu Bassa atau Coto Makassar, tapi sayangnya si Wince udah ngga makan daging dan Aldi ngga terlalu suka makanan itu. Akhirnya dari kemarin tiap perjalanan, berentinya di tempat makan yang menunya udah pasti sama "Ayam bakar, ayam goreng dan sejenisnya". 😂😂
Untungnya malam itu, sempet keliling walaupun yang ketemu malah Pisang Epe, ngga apa - apa deh yang penting udah ngerasain lagi makanan khas Makassar. Gw pilih Pisang Epe dengan toping keju, karena beberapa tahun lalu, gw coba dengan toping cokelat, rasanya super duper manis banget! Karena si Pisang Epe ini sudah ada campuran gula aren-nya, yang menjadikan khas pisang ini.
Di dekat hotel ini banyak cafe - cafe lucu, tapi sayangnya kita cuma bisa lihat dari luar, ngga sempet mampir, karena udah lelah dan letih mau bobo syantik, karena besok pagi harus cuusss lagiiiii!
Jadi tunggu cerita Part 3 nya, segeraaaa! 😘😘 Jangan lupa follow blog gw, biar update terus ceritanya Febri Aming 😆😆
otw Pulau Kambing |
Maapkan kami yang ngga punya foto proper, ini gw capture dari video, dan abaikan komuk gw yang jadi mirip Roy Kiyoshi abis operasi 😂😂 |
Bagus banget sih Pulau Kambing ini sebenernya, apalagi kalo jago ngambil potonya, ngga macem gw begini haha |
Setelah dari Pulau Kambing, kami melanjutkan ke Pulau Liukang Loe, airnya lebih jernih, dan tidak terlalu dalam. Ombaknya agak sedikit lebih tenang dibanding di Pulau Kambing, dan yang paling bikin seneng ikannya paling banyak di sini. Ditambah lagi dipancing dengan remahan roti, ikan - ikan langsung berkumpul. Tapi sayangnya spot yang kami datangi, terumbu karangnya tidak secantik seperti di Pulau Kambing, lebih banyak terumbu karang yang mati. Gw pribadi lebih puas main air di Pulau Liukang Loe, puas main sama teman - teman ikan gw. 😜😜
bahagia banget mukanya kelen semuaahh~ |
Pulau Liukang Loe secantik ini, secantik model di fotonya juga 😝😝 |
Maapin aisyah para netijen yang budiman, kalau pakaian aisyah terlalu ngepress yaa namanya juga namanyaaa.. 😌😌 |
Setelah berjalan menelusuri beberapa rumah, akhirnya kami memilih salah satu rumah makan di pinggir pantai. Si ibu pemilik rumah makan, menawarkan 5 ikan laut yang baru ditangkap, salah satunya ikan kerapu. Si ibu menawarkan 150ribu, untuk 5 ikan tersebut, awalnya kami memesan 3 ikan terlebih dahulu, karena berpikir akan terlalu banyak. Setelah menunggu sekitar 30 menit, akhirnya ikan bakar siap disajikan, sekali dicobain "Waahh.. enaaakk ikannya, sambelnya apalagi" si ibu menyiapkan sebakul nasi, padahal kami hanya minta 2 piring saja. Ditambah sayur sop, yang penuh dengan sayuran. Kami berpikir, wahh mungkin 150ribu udah dapet semua ini. Tapi si sop nya, gw sendiri malah ngga makan, cuma si Wince doang yang nyobain. Karena gw, Nita, Aldi dan Gendis lebih asyik ngemilin ikan bakar.
Setelah 3 ikan kami lahap hampir habis, akhirnya nambah 2 ikan kerapu lagi. Dan ternyata si ikan kerapu bakar ini lebih endolita~ dagingnya lembut, kulitnya agak sedikit krispi, MANTUL! Kenyang dengan makan 5 ikan bakar, kami tanya berapa totalnya (PEDE dengan harga 150ribu all in), namun sayang semua itu hanya angan - angan, ternyata totalnya hampir 300ribu semua, padahal udah bilang makan nasinya 2 piring dan sayur sop juga diicip ala kadarnya. Huft~ kena jebakan Batman!
ikan serenceng 150ribu |
BACK TO COSMOS BUNGALOW 🌺🌺
Sekitar jam 2 siang kami kembali ke penginapan, rencana gw sama Wince pengen lanjut main air di pantai depan penginapan sorenya. Tapi alhasil, mager duluan.. dan akhirnya kami berdua pilih foto - foto cantik aja, lumayan buat ngabisin memory Hp sama kamera. 😂😂
Malam harinya, kami kembali menikmati malam di tempat makan cottage atas pantai (karena lokasinya memang benar - benar di atas pantai). Gw suka banget sama Ginger Hot Tea-nya, mantep buat mengobati masuk angin, karena emang dicampur jahe beneran. Ngga hanya minuman yang jadi favorit, makanan di sini semuanya enak. Makan malam kita penuh kenikmatan dan kelezatan. Waktu di hari pertama gw pesen sup ayam, berlimpah banget sayuran dan ayamnya, semangkok ngga abis - abis gw makan. 😂😂 Di malam kedua gw sama Wince, mau menghemat budget, jadi kami makan ransum yang kami bawa. Kalo Wince makan makanan sehatnya dia, granolla pake susu. Kalo gw makan makanan yang paling sehat sedunia, pop mie seduh. 😆😆😆
menu makan malam hari pertama, sop sepanci kecil |
menu makan malam hari ke-2, ayam pop. sampe lupa difoto dulu 😂😂 |
Setelah makan malam, kami berencana untuk keluar cottage mencari ATM. Jadi di sana, lokasi ATM terdekat ada di dekat gerbang masuk area Pantai Tanjung Bira, di sana pun sudah banyak Indomaret. Awalnya sempat berpikir takut susah mencari Indomaret atau toko kelontong sejenis, tapi ternyata salah, Indomaret sudah cukup menjamur di sana dan hampir mematikan toko kelontong juga, heemm~
Sisa malamnya, kami lanjutkan dengan gegoleran di kasur sambil cerita - cerita dan maskeran karena seharian kepanggang di bawah sinar matahari. Tiba - tiba tengah malam, si Wince denger suara tokek tapi ngga denger, atau gw coba meng-ignore karena takut, hahaha
Dan keesokan paginya, saat mandi gw shock tiba - tiba karena ngeliat si tokek ada di balik pintu kamar mandi. Lagi enak - enak mandi di bawah air pancuran, si tokek nempel aja di tembok di balik pintu, berhubung kamar mandi ngga gw kunci dan emang sedikit kebuka. Dengan sok tegar, gw panggil si Wince, siapa tau dia berani. Dia sama aja takutnya, tapi masih berani buat foto itu tokek. 😂😂 Untungnya ngga lama, si tokek lari ke atas, ngga tau keluar apa ngumpet di atap dan untungnya hari itu check out dari Cosmos Bungalow, kalo ngga pasti kebayang - bayang dan waswas terus tiap masuk kamar mandi. Tapi katanya sih bisa dapet rejeki kalo ketemu tokek. Yaa semoga dapet rejeki nomplok deh yaaa, ditambah sebelumnya sempet disamperin kupu - kupu juga, rejekinya jodoh cakep kali ini maahhh. Amiinnn 😝😝
penampakan si tokek belang |
Sarapan di hari ke-2 di Cosmos Bungalow, view lautnya lebih mantul! |
sebelum check out, foto ala Koper & Ransel dulu 😚😚 |
Tapi kami harus melanjutkan perjalanan kembali ke Makassar, rencananya mau lanjut ke Rammang - Rammang (Maros) jika waktu memungkinkan. Perjalanan kembali ke Makassar terasa lebih cepat, kami berangkat sekitar jam 11 siang, sampai di Makassar sekitar jam 5 sore. Sepanjang jalan perjalanan ke Makassar baru kali itu gw ngga tidur, ngga kayak waktu berangkat, bentar - bentar pengen merem hahaha
Di tengah perjalanan kami sempat berhenti untuk foto, karena melihat pemandangan yang super ah-mazing! Gw sebenernya lebih pengen foto di seberangnya, perpaduan antara sawah dan laut, tapi sayang spot untuk fotonya agak susah. Jadi begitulah, anak pinggiran kota kalo lihat sawah dengan pemandangan gunung, norak akut! Sampe ada pemuda asli sana yang lewat, ngeliatin kita ketawa - tawa. 🙈🙈
Setelah sampai di Makassar, kami langsung menuju ikon kota Makassar, di Pantai Losari. Tapi selalu ramai dikunjungi. Jadi susah mau foto dengan background salah satu tulisan yang ada di sana, pasti ada strangers yang ikut muncul di hasil foto. Yang paling menakjubkan di Pantai Losari adalah matahari terbenamnya yang sangat cantik, apalagi warna langitnya setelah matahari terbenam.. 😍😍
Puas memandangi sunset di Pantai Losari, kami menuju pusat oleh - oleh, karena besok tidak memungkinkan untuk belanja lagi. Rencana ke Rammang - Rammang akhirnya kami putuskan untuk pergi keesokan harinya. Sebelum menuju hotel untuk kami menginap malam ini di Makassar, kami sempatkan untuk beli oleh - oleh di pusat perbelanjaan bernama Toko Cahaya, lengkap banget pokoknya, mulai dari makanan - minuman - minyak tawon - kain khas Makassar, di depannya juga ada Gelato, kayaknya enak tapi ngga sempet beli ((((karena ngirit, abis belanja dompet dijepit)))). 😭😭
cantik banget sunset di Pantai Losari |
sayangnya banyak yang buang sampah sembarangan di sini 😥😥 |
Setelah selesai beli oleh - oleh, kami menuju hotel yang kami sewa, tidak jauh dari Pantai Losari, namanya Travellers Hotel Phinisi, awalnya gw kira macem guest house gitu, yaa hotel budget standar lahh, karena harganya pun murah, ngga sampai 300ribu. Waktu lihat gedungnya kok tinggi yaa, lihat lobby nya kok bagus yaa, waktu masuk kamarnya KOK BAGUS BANGET YAAHHH!!! 😆😆 lagi - lagiii *Don't judge a book by its cover* 😝😝
Lihat review lengkapnya tentang Travellers Hotel Phinisi Makassar di halaman terpisah yaaaa~
Pisang epe my luv! |
Untungnya malam itu, sempet keliling walaupun yang ketemu malah Pisang Epe, ngga apa - apa deh yang penting udah ngerasain lagi makanan khas Makassar. Gw pilih Pisang Epe dengan toping keju, karena beberapa tahun lalu, gw coba dengan toping cokelat, rasanya super duper manis banget! Karena si Pisang Epe ini sudah ada campuran gula aren-nya, yang menjadikan khas pisang ini.
Di dekat hotel ini banyak cafe - cafe lucu, tapi sayangnya kita cuma bisa lihat dari luar, ngga sempet mampir, karena udah lelah dan letih mau bobo syantik, karena besok pagi harus cuusss lagiiiii!
Jadi tunggu cerita Part 3 nya, segeraaaa! 😘😘 Jangan lupa follow blog gw, biar update terus ceritanya Febri Aming 😆😆
Comments
Post a Comment