TOP 5 LOKASI TRIPING TERBAIK!
Dalam rangka mengisi kegabutan selama masa PSBB kali ini (sebenarnya ini udah memasuki masa "new normal" sebagian udah ada yang berkegiatan seperti biasa) dan kali ini gue mau sharing 5 tempat terbaik yang pernah gue kunjungi versi TRIPING~ Trip Bareng Aming!
Jadi ini berdasarkan tempat yang menurut gw ~ oke dari segi pemandangan, oke dari segi perjalanan, oke dari segi hotel / resort / cottage / guest house dan oke dari segi lainnya.
Yaahh walaupun banyak juga tempat yang belum gue datangi. 😂😂😂
Baiklah mari kita mulai dari nomor buncit yaaa...
Teluk yang terletak di provinsi Lampung ini, memiliki pemandangan yang sangat eksotis. Terdapat pulau-pulau kecil tak bernama di teluk ini. Tapi banyak lebih dikenal dengan Pulau Kiluan.
Pertama kali gue ke Teluk Kiluan di tahun 2012. Ini bisa dibilang #Triping pertama yang serius, karena sebelumnya hanya sekedar singgah dan gue mulai rajin nge-blog juga. Pertama kalinya trip dan lumayan jauh, dan nekat!
Karena apa? Karena budget dan waktu gue sebenarnya terbatas pada waktu itu, tapi kepengen banget liburan. *emang gaya anak jaman sekarang banget deh, wakakak*
Intinya kenapa gue merekomendasikan lokasi ini sebagai Top 5 nya Triping, karena selain pengalaman pertama yang begitu menggoda... lokasi ini benar-benar keren! Dengan konsep yang sangat alam sekali untuk tempat menginapnya, ada pondokan dan tenda. Waktu itu gue pilih tenda, selain pengen nyoba, harganya lebih miring coyyy! wakakak
Yang paling gue inget lagi adalah jernihnya air laut, putih bersihnya pasir laut, terumbu karang yang sangat terjaga keindahannya serta biota lautnya yang beraneka ragam. Di sini pertama kalinya gue nyoba snorkeling, pertama kalinya lihat ikan nemo secara langsung. Dari tempat menginap ke spot snorkeling juga tinggal jalan ke pantai depan cottage, ngga perlu jauh-jauh nyebrang naik kapal. Surga banget rasanya!
Begitu sampai cottage langsung disuguhi air kelapa, ulalaaa~ makanannya juga enak paraaaahhh! ikan asin balado, ummm yummy! Rasa pedesnya bikin nagih sumpah, tapi ngga sepedes omongan netijen sihhh.. 😜😜 sambil ngetik gue jadi ngebayangin lagi si ikan asin balado, terus di mulut udah penuh liur. 😂😂😂
Pagi-pagi kita juga diajak mengarungi lautan untuk bertemu dengan lumba-lumba di habitat aslinya. First experience yang benar-benar bikin kangen untuk ke sana lagi. Walaupun perjalanannya lumayan jauh dengan track yang lumayan aduhai keluar masuk lembah dan jalanannya masih berantakan. Ngga tau sih sekarang gimana, tapi walaupun begitu semua terbayar dengan keindahannya.
Tahu tempat ini awalnya dari novelnya Dee Lestari - Supernova "Partikel", gue pikir tempatnya fiksi, ternyata real. Dan akhirnya masuk bucket list gue, karena tempat ini bener-bener merasuki pikiran gue, wakakak. Ngga nyangka sekitar 2 atau 3 tahun setelah baca novelnya, gue bisa mewujudkan impian kecil gue untuk berkunjung ke tempat ini. Ngga nyangka juga, temen-temen gue mau diajak ke sana dan mereka bener-bener happy, malah mau lagi diajak ke tempat serupa kayak gitu. 😍😍
Terus sama kayak di novel? Ngga sama persis, karena beda pengalaman antara gue dengan si Zarah, tokoh fiksi di novel tersebut.
Dari sekian banyak destinasi yang bertema pantai dan laut, destinasi menelusuri sungai dan masuk ke hutan di Kalimantan Tengah ini, bikin gue tidak bisa melupakan kenangan tiap detailnya. Mulai dari pemandangannya yang belum pernah gue lihat sebelumnya, kecuali di film atau di tv. 😂😂
Sampai tempat menginapnya yang sungguh-sungguh beda, yup.. buat kalian yang akan mengunjungi Tanjung Puting, kita akan menginap paling tidak 3 hari 2 malam di klotok (kapal kayu). Mulai dari bangun tidur sampai memejamkan mata, berada di klotok. And its such amazing experience!!
Nyaman ngga? Kalo gue sih nyaman banget, karena disediakan kasur empuk dan kelambu.
Serem? Hmm.. ngga juga, yaa walaupun awalnya, agak ngeri-ngeri syahdu gitu, secara di alam terbuka, di atas sungai, gelap gulita, yang katanya sih masih banyak buaya dan ular. Pernah nonton film Anaconda yang diperanin Jenifer Lopez kan? Yaa kira-kira begitu.
Apalagi sungai dan hutan Kalimantan juga jadi lokasi film Anaconda 2, makin kebayang ngga ngerinya? wkwkwk
Tapi buat gue yang penakut parah, kondisi saat itu baik-baik aja kok, ngga ada hal-hal yang aneh-aneh. Malah syahdu dan romantis banget! Lo bisa lihat langit malam yang penuh bintang dengan mata telanjang, ditemani suara jangkrik, suara bekantan dan entah suara-suara hewan liar lainnya yang sekilas terdengar. Terus lo bisa ketemu juga sama kunang-kunang, di Jakarta udah ngga ada cuyyy!
Setiap hari kita akan diajak ke penangkaran Orang Utan, lihat mereka dikasih makan, lihat mereka di habitat aslinya. Banyak banget, bergelantungan ke sana kemari. Yang pasti rasanya beda banget kalo kita lihat di kebun binatang. Selain itu, beberapa kali kita juga berkesempatan bertemu dengan babi hutan, bekantan dan monyet-monyet liar. Ngga perlu takut juga, karena kita akan didampingi oleh guide berpengalaman dan selama kita tidak berbuat yang aneh-aneh, mereka juga ngga akan ganggu atau menyerang kok.
FYI, di Tanjung Puting ini lebih banyak pengunjung dari manca negara, kebanyakan dari Eropa. Di klotok pun, kita tinggal bareng wisatawan dari Spanyol dan Perancis. Jadi buat yang mau merasakan pengalaman unik, seru, mengagumkan, harus cobain ke sini. Berasa ada di luar negeri, karena kita jadi minoritas di negeri sendiri. 😆😆
Perjalanan nekat gue ke-2 setelah Teluk Kiluan, tapi yang ini lebih nekat lagi, lebih jauh lagi, lebih random. Karena bermodalkan Google dan baca-baca blog orang, akhirnya gue bisa sampai di titik 0 kilometer Indonesia bagian barat. Perjalanannya pun terbilang nekat, demi menghemat budget, untuk menuju Banda Aceh, gue pilih jalur darat, naik bus dari Medan. Menempuh 12 jam perjalanan, mulai dari melek - merem - melek lagi - merem lagi - sampe melek lagi, rasanya ngga nyampe-nyampe.
Sampe ada kejadiaan gue ketinggalan bus subuh-subuh. Untung keadaan di Aceh sudah membaik, ngga kebayang kalau waktu masih konflik. 🙈🙈
Kota yang dijuluki Serambi Mekkah ini masih terbilang sangat sepi karena waktu gue datang ke sana, bertepatan juga dengan 10 tahun tragedi tsunami Aceh, yang meluluh lantahkan Banda Aceh dan sekitarnya. Rasanya masih ada kekhawatiran yang terasa, walaupun semangat untuk bangkit juga tidak kalah kuatnya.
Dari Banda Aceh, lalu menyeberang dengan kapal fery menuju Pulau Weh (Kota Sabang). Baru di pelabuhan aja tuh, gue pribadi excited banget karena lihat air lautnya jernih banget. Pengen cryyyy!
Sampai di Pulau Weh ternyata kehidupan di sini lebih terasa dinamis, mungkin karena kota kecil serta sebagai pusat destinasi wisata mancanegara. Walaupun nekat, gue merasa perjalanan ke tempat ini penuh dengan keberuntungan. Beruntung bertemu dengan orang baik, makanan yang enak, tempat menginap yang nyaman (cuma pemilik cottage aja rada reseh! wkwk) serta bisa berkunjung ke lokasi-lokasi yang luar biasa keren, yang berada di luar dugaan gue.
Under water-nya sangat juara! Biota lautnya di sini lebih beraneka ragam, terumbu karangnya sangat cantik, pasir pantainya sangat bersih, putih, benar-benar pantai "perawan". Kalau ada kesempatan harus banget sih ke bagian paling baratnya Indonesia ini. Ngga akan nyesel deh dijamin! Yang gue sesalkan cuma 1, kurang dokumentasinya. 😭😭
Jadi ini salah satu destinasi yang udah gue lirik lumayan lama, tapi ke skip aja gitu. Sampai tahun 2018 kemarin, yang seharusnya gue berencana untuk liburan ke Lombok tapi karena ada bencana gempa bumi yang menimpa Lombok, kurang lebih sebulan atau 2 bulan sebelum jadwal gue ke sana. Akhirnya gue memutuskan untuk menunda perjalanan ke Lombok dan mengganti destinasi liburan gw ke Tanjung Bira, tanpa direncanakan sebelumnya. Tercetus karena melihat posting-an salah seorang influencer, Marischka Prue, yang sedang liburan di sana. Terus gue keinget bucket list gue dan mengecek harga penerbangan juga tidak terlalu mahal, akhirnya putar arah ke Tanjung Bira. Di sisi lain sedih, tapi di sisi lain juga bersyukur, karena kita boleh berencana tapi tetap Tuhan yang menentukan. :')
Dan gue sangat bersyukur bisa diberi kesempatan untuk datang ke sini. Sebelumnya gue udah pernah ke Makassar dan gue emang suka banget sekaligus kangen banget sama kulinernya. Jadi menuju Tanjung Bira, gue lewat jalur darat dari Makassar, kita sewa mobil dan menempuh perjalanan kurang lebih 7 jam. Seruuu banget! Gue paling suka road trip kayak gini. Semoga bisa road trip lagi ke suatu tempat (((pengen banget road trip di New Zealand naik camper van... wooww ngelunjak sodara-sodara!)))).
Sepanjang perjalanan disuguhi pemandangan yang ciamik nan eksotik, sampai di Tanjung Bira sudah menjelang malam, dengan banyak drama, baca aja cerita lengkapnya di sini yaaa~
Di hari pertama, gue pesan penginapan bergaya Santorini namanya WoyWoy Paradise (((karena ini Santorini adalah destininasi impian gue banget, jadi rasanya wajib ke sini))), penginapannya berada di pinggir tebing menghadap ke laut lepas dan sunrise benar-benar ada di depan penginapan, kebayang dong bangun tidur langsung ah-mazing banget disambut pemandangan kayak gitu.
Di hari kedua, gue pindah tempat penginapan, bernama Cosmos Bungalow. Jadi di sepanjang pantai Bara banyak banget penginapan, tinggal pilih aja, tapi kalo buat gue Cosmos Bungalow ini recomended banget, karena selain gaya penginapannya yang back to nature, makanannya sumpah enak banget, ngga bohong deh! Kita juga bisa langsung turun ke pantai dari cottage ini. Surga dunia banget pokoknya!
Dari segi under water-nya pun kereeenn paraahh! Puas banget gue snorkeling di sini, sampe kulit gue makin keling deh pokoknya! 😂😂😂
Yang berkesempatan ke Makassar, jangan lupa juga mampir ke Rammang-Rammang, berasa kayak di Jurasic Park atau belahan dunia lain, wkwk *lebay... tapi serius sih, keren banget tempatnya. Terus bisa extend juga ke Tanjung Bira yaa kaann.. Buat yang suka banget destinasi pantai & laut, ngga bakal nyesel deh, yakinlahh sumpaahh! 😆😆😆
Ini tempat yang teramat sangat bikin gue susah move on, karena yaaa emang sebagus itu, bagusnya ngga kaleng-kaleng. Dari kanan ke kiri, dari atas ke bawah, dari timur ke barat, dari ujung ke ujung semuanya BAGOOOOSSSS!! Duuhh, sampe bingung mau bilang apa lagi. Emang sih ada harga ada rupa, tapi worth to visit banget tempatnya. Mulai dari pemandangannya, under waternya, penginapannya, tempat mainnya, pantainya, makanannya semua THE BEST!
Daerah timur Indonesia tuh.. udahlah ngga ada obat lagi, eksotis banget pemandangannya, bagus parah, cry bangeeettt! Bener-bener virgin island, surga tersembunyi, surga dunia banget! Jadi apa yang lo lihat di foto, di Google terlihat bagus, aslinya bener-bener sebagus itu! Ngga usah pake filter lagi fotonya, udah auto cakep. Komuk lo yang biasa aja, foto di sini juga udah langsung auto keren! 😆😆
Langsung aja lihat foto-fotonya yaaa, tak sanggup lagi ku berkata-kata mengungkap keindahan Pantai Ora ini. 😭😭😭
Cerita lengkap dan penjelasan tentang Ora Eco Beach Resort bisa langsung klik di judul yaaa, atau klik di sini!
Comments
Post a Comment